Senin, 28 Februari 2011

praktik biologi SMA


Bentuk kegiatan : mengamati proses osmosis
Tujuan                : kita mampu mengamati proses tejadinya osmosis
Alat dan Bahan :             - kentang
- Air biasa dan larutan gula 5% dan 20%
- tiga buah gelas beker
- silet
- penggaris
- gelas ukur
- alat pengukur berat {timbangan}
Cara Kerja
1. siapkan semua peralatan yang ada
2. kupaslah bagian pinggir kentang
3. buatlah tiga irisan kentang dengan ukuran 2 cm x 1cm x 1cm
4. timbang satu perstu irisan kentang menggunakan timbangan, kemudian catat
    hasil penimbangan menggunakan table.
5. siapkan ketiga buah gelas beaker kemudian masing masing diisi dengan ketentuan
     - gelas pertama diisi air biasa dengan ukuran 100 ml
     - gelas kedua diisi dengan air yang mengandung larutan gula dengan kosentrasi 5% {5 gram}
     - gelas ketiga diisi dengan air yang merngandung larutan gula dengan konsentrasi 20%             { 20 gram }
6. masukkan irisankentang yang telah ditimbang bertnya,setelah itu diamkan berendam selama                     15 menit
7. angkat ketiga irisan kentang tersebut kemudian ukur berat  masing-masing,catat hasil                 penimbangan di dalam table
8. bandingakan berat dan tingkat kepadatan irisan kentang yang
belum dan sesudah direndam
Tabel Hasil Pengamatan
no
kentang
Keadaan kentang
Lama perendaman
Air biasa
Larutan gula 5%
Larutan gula 20%
1
Berat awal
gr
gr
gr
-
2
Berat akhir
gr
gr
gr
15 menit
3
Kepadatan kentang awal
Biasa
biasa
Biasa
-
4
Kepadatan kentang akhir
Makin padat
Kepadatan Tetap
Kepadatan berkurang
15 menit
Pertanyaan
1. Tuliskan keadaan kentang pada masing- masing perlakuaan ?
2. Jelaskan peroses apa yang terjadi pada kentang yang bertambah berat dan pada kentang yang mengalami pengurangan berat.
3. Jelaskan kenapa terjadi pertambahan berat dan pengurangan berat pada kentang.
4. tuliskan kesimpulan akhir pada pengamatan.
Jawab
  1. keadaan kentang pada masiang-masing perlakuan
    1. keadaan kentang sebelum di rendam
Ø irisan kentang pertama memiliki berat gr
Ø irisan kentang kedua meiliki berat gr
Ø irisan kentang ketiga meiliki berat gr
keadaan masing-masing irisan kentang sebelum di rendam memiliki tingkat kepadatan yang sama .
    1. keadaan kentang setelah di rendam selama 15 menit
Ø irisan kentang pertama yang di rendam selama 15 menit menggunakan air biasa mengalami pertambahan berat sebelum di rendam dan memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi.
Ø irisan kentang kedua yang di rendam selama 15 menit menggunakan larutan gula 5% mengalami pengurangan berat sebelum di rendam dan memiliki tingkat kepadatan yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
Ø irisan kentang ketiga yang di rendam selama 15 menit menggunakan laruta gula 20% mengalami pengurangan berat sebelum di rendam dan memiliki tingkat kepadatan yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
  1. Proses Yang terjadi pada kentang
    1. Pada irisan kentang yang mengalami pertambahan berat erjadi peroses osmosis, terlihat dari berat irisan kentang yang bertambah dan tingkat kepadatan irisan kentang yang semakin padat, hal yang demikian disebabkan pada peroses osmosis terjadi perpindahan materi dari luar sel menuju kedalam sel
    2. Sedangkan Pada irisan kentang yang mengalami penurunan berat erjadi peroses plasmolisis, terlihat dari berat irisan kentang yang berkurang dan tingkat kepadatan irisan kentang yang semakin lembek, hal yang demikian disebabkan pada peroses osmosis terjadi perpindahan materi dari dalam sel menuju luar sel
3. Terjadi penambahan dan pengurangan berat
a. Penambahan berat yang terjadi pada irisan kentang terjadi
karma masuknya materi dari luar sel kedalam selsehingga volume sel bertambah
dan terjadi penambahan berat.
    1. Pengurangan berat yang terjadi pada irisan kentang terjadi karma Keluarnya materi dalam sel menuju luar sel sehingga volume sel berkurangdan terjadi pengurangan berat.
4. Dari serangkaian pengamatan tentang proses osmosis kami dapat
menyimpulkan bahwa suatu materi atau zatdapat menalami
penambahan dan pengurangan berat yang disebabkan oleh dua factor
yaitu proses osmosis dan palasmosis. Factor tersebut dapat
dipengaruhi oleh perendaman materi menggunakan cairan biasa dan
cairan yang mengandung konsentrasi tinggi. Pada saat benda
mengalami penambahan berat berarti terjadi peroses osmosis,
sedangkan sebaliknya apabila suatu benda mengalami pengurangan
berat berarti terjadi proses plasmolisis






PERNAPASAN PADA HEWAN

Tujuan
1. Mempelajari pernapasan hewan.
2. Melihat faktor-faktor yang memengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan pada saat bernapas.
Alat dan Bahan
1. Respirator sederhana
2. Timbangan
3. 2 ekor belalang (serangga lain atau hewan kecil lainnya)
4. Kristal NaOH/KOH
5. Eosin/tinta
6. Vaselin/plastisin
7. Kapas
8. Pipet/siring
Cara Kerja
1. Membungkus kristal NaOH/KOH dengan kapas, lalu memasukkan dalam tabung respirometer.
2. Memasukkan belalang/hewan kecil lainnya yang telah ditimbang beratnya ke dalam botol respirometer, kemudian menutup dengan pipa berskala.
3. Mengoleskan vaselin/plastisin pada celah penutup tabung.
4. Menutup ujung pipa berskala dengan jari kurang lebih 1 menit, kemudian melepaskan dan memasukkan setetes eosin dengan menggunakan pipet/siring.
5. Mengamati dan mencatat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 2 menit selama 10 menit.
6. Melakukan percobaan yang sama (langkah 1 sampai dengan 5) menggunakan belalang/hewan kecil lainnya dengan ukuran yang berbeda.
Tabel Pengamatan
Jenis Hewan Berat Tubuh
Hewan (g) Skala Kedudukan Eosin Tiap 2 menit Rata-
Rata
I II III IV V
Jangkrik 1 0,4 0,19 0,35 0,46 0,55 0,62 0,162
Jangkrik 2 0,61 0,62 0,75 0,79 0,8 0,81 0,37
Jangkrik 3 1,4 0,38 0,8 1,12 1,6 1,7 0,56
Jangkrik 4 0,85 0,21 0,35 0,53 0,62 0,71 0,24
Jangkrik 5 1 0,02 0,08 0,09 1,11 1,3 0,52
Jangkrik 6 0,76 0,53 0,82 0,91 1,32 1,84 1,08
Jangkrik 7 0,6 0,06 0,09 0,1 0,11 0,13 0,04
Jangkrik 8 0,5 0,08 0,09 0,1 0,11 0,12 0,03

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kami, maka dapat disimpulkan bahwa berat badan hewan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan pada saat bernapas. Semakin berat badan hewan, maka semakin banyak jumlah oksigen yang dibutuhkan hewan pada saat bernapas. Dan sebaliknya semakin kecil berat badan hewan, maka semakin sedikit jumlah oksigen yang dibutuhkan hewan pada saat bernapas.



UJI MAKANAN
Pendahuluan:
Bahan makanan mengandung nutrient penting yang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energy, bahan pembangun tubuh, mengganti jaringan tubuh yang rusak dan pengaturan segala kegiatan fisiologis tubuh.
Jenis nutrient yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar adalah karbohidrat, lemak dan protein, sedangkan yang diperlukan dalam jumlah sedikit adalah vitamin dan mineral
Apakah bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari telah terkandung semua jenis nutrient yang dibutuhkan tubuh?
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui jenis nutrient yang terkandung pada bahan makanan dan membedakan kualitan kandungan nutrient pada beberapa bahan makanan.
Alat dan bahan:
1. Tabung reaksi dengan raknya
2. Bahan makanan (nasi, ubi, pisang, jeruk manis, roti, biscuit, putih telur, susu, margarine dan minyak)
3. Pipet tetes
4. Mortar (alu) dan pestle (lumping)
5. Spatula
6. Pembakar Bunsen
7. Penjepit tabung reaksi
8. Kertas buram
9. Korek api
10. Tisu / serbet
Cara kerja:
1. Uji Kandungan karbohidrat (amilum)
- Geruslah secara terpisah nasi, ubi biscuit, roti dan pisang dengan menggunakan mortal dan pestle
- Tambahkan air untuk memudahkan penggerussan
- Masukkan masing-masing 2 ml ekstraks makanan kedalam tabung reaksi
- Masukkan juga pada masing-masing tabung reaksi susu, putih telur, minyak dan margarine
- Ttambahkan 5 tetes larutan KI / lugol kedalam masing-masing tabung reaksi
- Catat warna dasar dari bahan makanan dan warna dasar reagen KI
- Amati dan catat perubahan yang terjadi
- Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini!
2. Uji Kandungan gula
- Lakukan langkah yang sama seperti kegiatan uji kandungan karbohidrat
- Tambahkan 5 tetes larutan benedict kedalam masing-masing tabung reaksi
- Catat warna dasar bahan makanan dan warna reagent benedict
- Amati dan catat semua perubahan yang terjadi
3. Uji kandungan protein
- Lakukan langkah yang sama seperti kegiatan uji kandungan karbohidrat
- ambahkan 5 tetes larutan benedict kedalam masing-masing tabung reaksi
- Catat warna dasar bahan makanan dan warna reagent biuret
- Amati dan catat semua perubahan yang terjadi
4. Uji Kandungan lemak
- Lakukan langkah yang sama seperti kegiatan uji kandungan karbohidrat
- Tambahkan 5 tetes larutan benedict kedalam masing-masing tabung reaksi
- Catat warna dasar bahan makanan dan warna reagent benedict
- Amati dan catat semua perubahan yang terjadi
Tabel Hasil Pengamatan
Reagent
Nasi
ubi
biscuit
roti
pisang
susu
Putih telur
minyak
margarin
keterangan
Lugol










Benedict










Biuret










Kertas buram










Ket: Banyak : + + +
Sedang : + +
Sedikit : +
Tidak ada :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar